Jumat, 27 April 2012

CARA MEMBUAT WANITA BAHAGIA ?

CARA MEMBUAT WANITA BAHAGIA ?

Bagaimana cara membahagiakan seorang wanita ?  Inilah pertanyaan setiap pria di dunia. Termasuk saya ! He...he...he.... Judul artikel ini diakhiri dengan tanda tanya, bukan tanda seru atau titik. Artinya si penulis sendiri masih bertanya-tanya mengenai masalah rumit bin mbulet ini. Bisakah kita, para suami membuat istri kita bahagia ? Bisakah kita, para cowok menyenangkan para cewek yang mendampingi hidup kita ? Dan pertanyaan penting lainnya, apa gunanya membahagiakan pasangan sehidup semati kita ? Terakhir, yang tak kalah penting, apakah kita sendiri menikmati kebahagiaan itu sendiri ? Mari kita mulai perjalanan kita !
Wanita yang bahagia

EMPAT PRIA UNTUK SATU WANITA YANG BAHAGIA
Wanita adalah makhluk yang rumit. Ada banyak hal yang mereka butuhkan. Banyak sekali. Dan anda berharap para pria dapat memenuhi semua kebutuhan itu, sebelum anda menjelaskan apa keinginan dan kebutuhan anda itu. Dan keingan dan kebutuhan anda lima menit yang lalu bisa berbeda dengan saat ini. Jika mereka ingin benar – benar terpuaskan kebutuhannya, dia harus memiliki empat orang pria untuknya sendiri, yaitu :
  1. Pria tua
  2. Pria buruk rupa
  3. Pria Mandingo dari Agrika
  4. Pria Gay.
Si Pria Tua, dia akan selalu menemani anda di rumah, menyerahkan uang pensiunannya kepada anda, memeluk anda, memberi anda kenyamanan, dan tidak mengharapkan hubungan intim dengan anda. Karena, yaaah, dia sudah tidak mampu lagi melakukannya. Daripadanya anda akan memperoleh keamanan secara finansial Pria buruk rupa. Dia akan melakukan apa pun untuk membantu anda melakukan tugas – tugas sebagai ibu rumah tangga : mengantar anak – anak les sepulang sekolah, mengantar anda ke pasar swalayan, mencuci mobil di akhir pekan, mengurus anjing – apa pun yang anda perintahkan akan dia kerjakan karena dia begitu bahagia ada orang secantik anda mau memberikan perhatiannya. Darinya, anda bisa memiliki “waktu pribadi”. Dia membebaskan anda dari hal – hal yang menyita waktu anda.
Pria Mandingo yang akan membuat wanita berbahagia Dan kemudian Pria Mandingo. Anda membutuhkan pria besar dan kuat ini. Anda tahu betul apa yang akan anda dapatkan darinya. Dia bertubuh besar, tidak begitu pintar, tidak begitu paham topik – topik pembicaraan yang agak berbobot, otot – ototnya menyembul dari kepala hingga ujung kaki. Dengan perawakannya itu, anda akan dibuat “kewalahan” olehnya. Hanya itulah yang anda inginkan darinya dan dia bisa melakukannya dengan baik sekali. Percintaan yang hebat luar biasa – itulah yang anda dapatkan dari pria otot doang pikiran kosong ini !
Terakhir, anda membutuhkan pria gay – seorang yang bisa anda ajak berbelanja dan minatnya tak lain hanya bergosip. Dia ingin tahu sampai detail barang – barang apa saja yang diberlikan si pria tua untuk anda, tugas apa yang anda bebankan kepada si pria buruk rupa, dan tentu saja bagaimana si Mandingo itu membuat anda melonjak – lonjak riang selama seminggu. Benar bukan ? Pria gay memberikan topik – topik pembicaraan yang anda butuhkan.

YANG MEMBUAT WANITA BAHAGIA
Tulisan di atas saya kutip dari buku Act like a lady, Think like a man. Steve Harvey membagi kebutuhan wanita menjadi empat :
  1. Pemberian atau hadiah
  2. Kekuasaan
  3. Seks
  4. Teman bicara
Wanita menyukai hadiah. Karena itu muncul istilah cewek matre. Pria juga menyukai hadiah, namun kenapa tidak banyak gelar cowok matre yang kita dengar ? Rasanya tidak adil bagi para wanita. Sebenarnya, pria dan wanita sama - sama matrenya kok hahahahaha...!
Yang perlu kita ketahui adalah cara pria menanggapi pemberian berbeda dengan wanita. Jika kita menghadiahkan Blackberry terbaru kepada seorang laki-laki maka dia akan sangat senang sekali. Nilai Blackberry Playbook tersebut adalah 10. Jika kita memberikan Blackberry Gemini maka pria tersebut menilai hadiah itu sebesar 5 poin. Nek dikasih Hape Cina maka nilainya 1 poin. Nek bekas, gak ada nilainya blass, malahan dianggap penghinaaan. Ini adalah sistem nilai mereka. Semakin mahal maka nilainya semakin tinggi poinnya dan semakin lama kepuasannya. Bukankah ini arti kata matrialis ?
Sebaliknya wanita menilai semua hadiah atau pemberian dengan nilai 1 poin. Jika anda memberikan Samsung Galaxy tab maka nilainya adalah 1 poin. Apple Ipad nilainya 1 poin, hape cina 1 poin, tas Prada  1 poin, bahkan Honda Jazz terbaru juga nilainya 1 poin. Kabar buruknya, tingkat kepuasan masing - masing pemberian juga jauh tidak berbeda. Lain dengan para cowok yang dihadiai Blackberry playbook dengan Ipad Cina.

Pria akan lebih berbahagia jika barang yang diberikan kepadanya mahal, canggih, langkah, atau berkelas. Sedangkan wanita akan bahagia jika barang yang dihadiahkan kepadanya rutin, hand made, dan spesial. Kata spesial di sini tidak ada hubungannya dengan mahal atau murah. Sebuah hape cina yang disiapkan di samping bantalnya memiliki nilai yang sama dengan berlian. Bukan barangnya tetapi surprize-nya itu loh ! Spesial juga berarti makan malam di tempat yang biasanya kemudian diakhiri dengan "sesuatu" yang tidak pernah anda lakukan sebelumnya, yang membuatnya merasakan menjadi wanita yang paling istimewa bagi anda. Yah, itulah satu - satunya alasan mengapa para wanita lebih menyukai film romantis dibandinkan dengan film action.
Cara pertama membuat wanita bahagia Karena mereka mengharapkan romantisme dalam film tersebut terjadi dalam hidup mereka ! Inilah cara pertama membahagiakan pasangan anda. Menjadi pria tua bagi mereka  ! Atau dalam bahasa saya, memberikan hadiah yang konstan kepada mereka. Tidak perlu yang mahal - mahal, yang penting spesial.
Istri - istri zaman sekarang berbeda dengan istri zaman dulu. Ibu kita dan nenek kita takluk kepada suami mereka. Wanita zaman dulu benar - benar menjadi wanita penguasa rumah tangga. Tugasnya melayani suami, membesarkan anak, dan membersihkan rumah. Sekarang ini, anak - anak dibesarkan oleh suster, rumah dibersihkan oleh pembantu, dan suami dilanyani oleh PSK , panti pijat plus, dan WIL. Istri mereka kerjanya shopping dan traveling. Memang tidak semua wanita seperti gambaran saya, namun saya yakin tren ke depannya akan menjadi seperti ini.
Selain mencari pria tua yang kaya raya, wanita yang ingin bahagia sebisa mungkin mencari yang bertampang jelek, supaya suami yang wueelek puool ini takluk kepada mereka. Jujur atau bohong, percaya atau tidak, dalam lubuk hati terdalam wanita memiliki hasrat untuk berkuasa. Coba deh, tanyakan kepada diri anda sendiri. Siapa yang sebenarnya bos di rumah anda ?
Sekarang ini, kecenderungan wanita untuk lebih memiliki waktu pribadi semakin kuat. Mereka menuntut untuk disamakan dengan suami mereka. Kalo suami boleh bekerja, kami, para wanita juga boleh. Kalau kami membesarkan, mendidik, dan merawat anak kami, maka suami juga dong ! Mengapa harus wanita yang memasak, menyiapkan kopi, dan menanak nasi untuk suami kami. Mengapa para pria ini tidak melakukan hal yang sama kepada kami ? Mengapa papa boleh bersenang - senang dengan teman sekantornya sementara kami harus mencuci baju, piring, dan menyapu ? Mengapa sana boleh, sini nggak boleh. Dan mengapa begini, mengapa begitu ?
Para wanita  harus berdiri bersama - sama untuk melawan ketidak adilan yang direkayasa oleh para pria ini dan mereformasi hidup mereka supaya setara, selevel, dan memiliki hak serta kewajiban yang sama dengan suami mereka. Inilah yang kami inginkan agar kami berbahagia. Kami menghendaki waktu pribadi, menjadi wanita seutuhnya, dan memiliki kehendak sendiri ! Bisakah anda atau saya menjadi suami buruk rupa untuk mereka ? Biarlah cara kedua untuk membuat pasangan kita lebih berbahagia ini tetap menjadi pertanyaaan....
Wanita menginginkan seks dalam hidup mereka ? Jelas lah....cuman gak mau terang - terangan. Maklum masih kuat budaya ketimurannya ! Saya pikir masalah  birahi, nafsu, dan seks ini tidak perlu saya jelaskan. Sudah banyak topik tentang  pria mandigo ini di internet ! Menambahkan satu artikel lagi tidak akan ada gunanya....hehehehe. Yang pasti seks adalah salah satu cara untuk membahagiakan seorang wanita.
Terakhir, pria gay melambangkan teman bicara bagi mereka. Pria dan wanita berbicara dengan bahasa yang sama namun memiliki tujuan yang berbeda. Pria berbicara untuk menyampaikan pikirannya dan menyelesaikan masalah. Sedangkan wanita berbicara untuk menyampaikan perasaannya dan membicarakan masalahnya. Hah ? ada baiknya kita lihat dua percakapan di bawah ini.
PERCAKAPAN PERTAMA : Wanita dan suaminya
istri : Waktu tiba di kantor tadi sebelum sampai ke mejaku aku melihat Vania berjalan menuju mesin fotokopi dan kamu tahu enggak kalau perempuan itu memakai kemeja yang sama seperti punyaku
suami : Yang benar ? Jangan pakai baju itu lagi.
PERCAKAPAN KEDUA : Wanita dan pria gay
istri : Waktu tiba di kantor tadi sebelum sampai ke mejaku aku melihat Vania berjalan menuju mesin fotokopi dan kamu tahu enggak kalau perempuan itu memakai kemeja yang sama seperti punyaku
pria gay : Tunggu dulu, kemeja yang mana ?
istri : Yang biru, kau tahu, yang ada motif bunga - bunga orange. Aku dapat dari toko di pusat kota. Lagi obral.
pria gay : Maksudmu kemeja yang kau temukan di rak baju - baju belakang ? Di hari yang sama aku menemukan sepatu di toko yang tak jauh dari situ
istri : Iya, yang itu! Aku memakainya ke kantor beberapa minggu yang lalu dan dia memuji kemeja itu, dan selanjutnya yang aku tahu, dia pergi ke toko itu, lalu membeli kemeja yang sama denganku dan memakainya ke kantor! Percaya nggak ? Bisa membayangkan bagaimana perasaanku ?
pria gay : Ya ampun, kacau banget. Kamu serius ? Menferikah....aaakaaahhhh tidaak. Dia agak kurang waras mungkin ya...?
dan seterusnya, selama tiga hari ! Wakakakaka....

Wanita membutuhkan teman bicara. Ini adalah kebutuhannya. Jika anda bisa memenuhi kebutuhannya untuk didengarkan dan menjadi teman bicara yang baik maka dia akan menjadi wanita yang sangat berbahagia. Namun sebaliknya, anda menjadi pria yang paling sengsara karena anda pria normal, bukan pria gay ! Jalan tengah untuk menjembatani masalah ini adalah menjadi pria sejati dan memiliki kelebihan seorang pria bocor alus. Bisa nggak ? Emboh....gak tau !
Saya menulis tentang  cara - cara untuk membuat seorang wanita bahagia. Bukan tentang bisa nggak kita membuat mereka bahagia. Yang penting kan "bagaimana caranya" ? Masalah bisa atau tidak, mau atau nggak adalah urusan anda ! Hahahaha.... Dan jangan salah sangka bahwa saya adalah pria yang sudah berhasil membuat istri saya menjadi wanita yang paling bahagia sedunia. Saya belum berhasil kok !
Apakah cara - cara di atas sudah saya lakukan ? Sebagian sih... gimana ? Ada hasilnya ? Nggak juga, soalnya saya gak konstan alias rutin ! Lagipula, istri saya gak pernah berusaha untuk membuat saya menjadi pria yang paling bahagia di dunia ini kok, ngapain saya susah - susah berusaha untuk mem bahagiakan dirinya ? Apa yang bisa saya lakukan yah saya lakukan untuknya. Yang tidak bisa saya lakukan yah mohon dimaklumi ! Saya loh bukan termasuk dari keempat pria di atas. Saya masih muda dan kuat, saya gak terlalu ganteng tapi lucu, badan saya ideal, dan saya pria sejati. Dari keempatnya saya cuman memenuhi satu persyaratan membahagiakan para wanita, jadi harap maklum kalo pasangan saya tidak bisa menjadi wanita yang paling bahagia ! Wong kebutuhannya banyak
Bagaimana jika istri anda menuntut kebahagiaan dari anda ? Gampang ! Nikahi saja keempat pria di atas ! He...he...he...! Ojo ama aku !

Tips membuat wanita menjadi lebih bahagia

JADI....
Awalnya, saya mau menutup artikel ini mengambang. Artinya, tidak ada jawaban yang tepat mengenai kebahagiaan siapa yang kita kejar. Membahagiakan pasangan atau istri kita atau membahagiakan diri kita sendiri. Mengapa tidak mengambil jalan tengahnya saja pak Wapan ? Membahagiakan diri sendiri sekaligus pasangan kita ? Mengapa harus dibuat paradoks ? By the way, paradox itu apa ?
Paradox dalam kamus kue adalah bahan tambahan makanan yang membuat hasil jadi lebih awet keempukannya. Sedangkan dalam arti umum, paradok adalah dua hal yang bertentangan, bertolak belakang, atau bahasa lainnya adalah dilema. Bisa juga buah simalakama. Orang kristen menyebutnya pedang bermata dua.  Pokoknya sekitar itulah maksudnya.
Ada jawaban yang ideal dan jawaban yang masuk akal. Memilih untuk membahagiakan keduanya adalah jawaban ideal. Sedangkan memilih untuk membahagiakan salah satunya adalah jawaban yang masuk akal ! Mengapa saya bisa berpikir seperti ini ? Karena ada faktor waktu dan sumber daya yang terbatas.
Jika kita memilih untuk mencari uang kemudian mencukupi keinginan (bukan kebutuhan) wanita yang kita cintai, maka kita tidak bisa memberikan waktu kepadanya. Sebaliknya jika kita memilih untuk mencukupi kebutuhan (bukan keinginannya) maka kita tidak bisa memberikan "hadiah" kepada istri kita. Dan syarat untuk membuat seorang wanita bahagia adalah memenuhi keempat kebutuhan di atas !
Lebih jauh lagi, jika kita berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para wanita itu, kita tidak akan mempunyai cukup waktu dan sumber daya untuk membahagiakan diri kita sendiri. Hidup kita akan diisi dengan kata kerja, hemat, irit, dan kerja lagi ! Pertanyaannya, apakah dengan mencoba membahagiakan istri kita, maka dia akan lebih berbahagia ? Lebih baik lagi jika mereka membalas pengorbanan kita dengan berusaha membahagiakan kita yang banting tulang, siang jadi malam dan malam jadi siang ini. Bisakah kita mendapatkan jaminan atau kepastian bahwa perjuangan kita ini akan mendapatkan ganjaran yang setimpal ?
 Wanita yang memiliki segalanya bukanlah wanita yang paling bahagia. Justru mereka ini adalah wanita yang paling kesepian ! Ini kehidupan nyata ! Darimana uang untuk mencukupi keinginan mereka yang tidak ada habisnya itu ? Sangat jelas kalau suami mereka harus bekerja keras dan mengorbankan waktu istirahat mereka ! Paradoksnya, semakin keras usaha kita untuk membahagiakan mereka maka semakin kuat ego mereka !
Wuuuiiih.... jadi apa yang harus kita lakukan ? Jalan mana yang akan kita pilih ? Mengejar kebahagian kita sendiri atau wanita yang kita sayangi ? Kedua pilihan ini ada untung ruginya sendiri !
Saya memilih jawaban yang ideal sambil memandang kenyataan yang ada ! Tidak memenuhi kebutuhan istri namanya tidak bertanggungjawab, tidak memanjakan diri sendiri namanya gila ! Hidup cuma sekali man ! Masa harus dijalani dengan penderitaan atau hidup demi orang lain ? Get real !
Sebagai seorang pria, kita harus melihat diri kita apa adanya. Ada hal - hal yang bisa kita lakukan dan ada pula hal - hal yang tidak bisa kita kerjakan. Kadang kita bisa membahagiakan pasangan kita, dan seringkali kita bertengkar dengannya. Inilah kehidupan yang wajar !  Juga masuk akal ! Namun saya harus mengakui bahwa ada beberapa orang yang memang takdir hidupnya untuk orang lain, contohnya adalah Suster Teresa dan Mahatma Gandhi. Kedua orang ini mengabdikan hidupnya untuk orang lain dan mendapatkan kebahagiaan dari sana ! Mereka adalah orang - orang yang istimewa sekaligus langkah !
Jadi, sebagai laki - laki yang normal kita harus mengakui bahwa membahagiakan wanita yang kita cintai memang penting. Tak kalah penting juga adalah menyenangkan diri kita sendiri ! Menjaga keseimbangan antara dua hal yang paradoks ini adalah tugas kita !
Bagaimana jika kita sendiri yang berusaha untuk membahagiakan pasangan kita ?  Ha...ha...ha... memang benar kalimat ini :
"Tidak ada yang jelek dengan pernikahan. Jika anda memiliki istri yang baik, maka anda akan menjadi orang yang bahagia. Jika anda mendapatkan istri yang tidak baik, maka anda akan menjadi ahli filsafat "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar