Jumat, 27 April 2012

CARA MENYELESAIKAN KONFLIK MENANTU DAN MERTUA

CARA MENYELESAIKAN KONFLIK MENANTU DAN MERTUA

Ada beberapa cara untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antara menantu dan mertua. Cara – cara ini bisa dibagi menjadi dua. Pertama, cara yang tidak masuk akal. Berikutnya adalah cara yang masuk akal. Contoh cara – cara yang tidak masuk akal :
  1. Jangan pernah menikah sehingga anda tidak memiliki seorang mertua
  2. Setelah menikah, segera pergi ke tempat yang jauh, dimana mertua anda tidak bisa mengunjungi anda, menelepon anda, melihat facebook anda, dan chatting dengan anda.
Karena termasuk kategori tidak masuk akal, maka cara – cara tadi gak usah dibahas lebih jauh lagi ! Soalnya gak ada gunanya ! Nah, mari kita sama – sama membahas solusi yang masuk akal bagi permasalahan ini. Kabar buruknya, hanya ada satu cara yang masuk akal untuk kasus ini.
Solusi konflik mertua dan menantu

SATU SOLUSI BAGI SEMUA KONFLIK MENANTU – MERTUA
Sek...jangan salah mengartikan tulisan saya ! Memang saya mengatakan bahwa hanya ada satu cara untuk menyelesaikan masalah ini, tapi bentuknya bisa bermacam – macam. Yang saya maksudkan di sini adalah harus ada seseorang yang menjadi pencetus perdamaian, seseorang yang memiliki inisiatif untuk menyelesaikan masalah ini. Dan kabar buruknya, seseorang itu adalah anda, para laki-laki, para suami. Iya, anda dan saya !
Ah....Pak Wapan ngawur...mana mungkin saya adalah solusi masalah istri dan ibu saya !
Duh....gak mungkin lah pak ! Anda ngaco ! Kalo saya ikut nimbrung, saya harus berdiri di pihak yang mana ? Mendingan saya gak ikut – ikutan !
Wah..wah...wah....boleh juga idenya nih pak. Ntar kapan – kapan kalo mereka berdua lagi berantem pak Wapan tak telepon yaa ! Kasih tau saya caranya....
Memang saya tidak percaya akan solusi ini sebelum saya membaca buku karangan Hendra Sipayung yang judulnya Menantu VS Mertua. Saya sendiri termasuk orang yang cukup beruntung karena tidak memiliki masalah ini. Hubungan istri saya dengan mama baik – baik saja. Kalau ada hal yang penting, mama biasanya berbicara kepada istri saya. Kok bisa ? Iya, soalnya saya kan pelupa ! Hahahahaha.... makanya mama males ngomong yang penting – penting kepada saya !
Sebenarnya ada tiga orang yang bertikai di sini. Dua orang adalah wanita emosional yang berasal dari Venus dan sisanya adalah seorang pria dari Mars yang menggunakan otaknya yaitu istri anda, ibu anda dan anda sendiri. Memang yang kelihatan berperang adalah istri dan ibu anda, namun jangan beranggapan bahwa anda selamanya bisa menghindar. Cepat atau lambat anda bakalan “dicokot”, entah itu oleh istri anda atau oleh ibu anda ! Nah, saat itulah anda akan ditodong di kepala dan di “anu” anda, “Pilih aku atau emakmu ?”
Konflik istri dengan mertua anda bisa diselesaikan asal anda bersedia untuk mengambil inisiatif menyelesaikan masalah ini. Keengangan anda untuk ikut masuk ke dalam konflik ini akan mengakibatkan munculnya fenomena gunung es, kecil di permukaan namun besar di dasar. Semakin cepat akar konflik dibabat habis semakin baik pula hubungan antara istri dan mertua anda. Pertanyaannya adalah bagimana caranya. Ada baiknya kita memahami lebih dulu tahap – tahap terjadinya konflik.

TAHAP – TAHAPAN KONFLIK
Saya membagi konflik menjadi 3 tahap yaitu :
Tahap - tahap terjadinya konflik

Semua konflik diawali dari perbedaan, bisa perbedaan tujuan, perbedaan cara, atau beda pendapat. Perbedaan ini jika tidak segera dicari titik temunya akan membuat pihak yang bertikai tidak puas atau menyimpan dendam. Namun karena beberapa alasan, biasanya rasa sungkan, atau baru kenal maka perbedaan ini tidak berkembangan menjadi masalah.
Bibit – bibit konflik ini tidak begitu tampak dan juga tidak terlalu menganggu. Karena tidak kelihatan, maka tidak bisa segera diatasi, apalagi bagi orang yang kurang peka terhadap sebuah sentilan atau sindirian. Karena tidak begitu menganggu berarti TIDAK ADA MASALAH bukan ? Jika ada orang yang sadar akan potensi konflik ini dan segera bertindak, maka bibit konflik tidak berkembang menjadi besar. Umumnya, lebih mudah menyelesaikan konflik pada tahap awal ini. Hanya saja karena tidak gawat, maka kita sering melalaikannya. Maklum, urusan rumah tangga itu banyak sekali, belum ditambah masalah di tempat kerja, begitu alasan kita.
Jika kedua belah pihak yang terlibat konflik bertemu secara teratur, maka konflik tersebut akan berubah menjadi perang dingin. Masing – masing pihak berusaha menghindar, kalaupun terpaksa harus bertemu maka mereka hanya berbicara seperlunya. Dibalik itu, mereka melancarkan serangan – serangan ke punggung lawannya. Jika kasus yang kita bahas ini konflik menantu dan mertua maka istri anda akan mengosok-gosok anda supaya membela dirinya dan menyalahkan ibu anda. Di lain waktu, ketika anda mengunjungi ibu anda, maka dia mengeluh mengenai istri anda. Susah kan ! Mau ngomong salah, gak ngomong juga salah.
Perang dingin ini pasti akan berubah menjadi perang terbuka, hanya masalah waktu saja. Anda harus bersiap – siapa mendapatkan ultimatum dari istri anda :
“Aku yang pergi atau emakmu ?”...... dieng! Cenut..cenut....cenut....!

BEBERAPA CARA MENGATASI KONFLIK MENANTU DAN MERTUA
Cara termudah untuk menyelesaikan pertengkaran menantu dan mertua adalah pada saat konflik kecil mulai muncul. Semakin lama konflik berlangsung, akan semakin besar ruang lingkupnya dan menjadi semakin sulit pula untuk meredamnya. Karena itu, SEGERA selesaikan segala konflik yang muncul ke permukaan. Semakin sering anda menundanya, ledakannya akan semakin dahsyat !
Suami adalah solusi konflik menantu dan mertuaNah, sebelum anda menjadi wasit bagi pertandingan tinju istri dan mama anda maka pertama – tama anda harus intropeksi dulu. Siapakah anda di mata istri anda ? Apakah anda memiliki wibawa di hadapan mantan pacar anda ini ? Apakah anda dihormati ? Dihargai ? Dan lainnya ? Jangan kuatirkan nilai anda di hadapan orangtua anda karena sejelek – jeleknya diri anda, tetap anaknya !
Jika jawaban atas pertanyaan di atas adalah TIDAK, maka sudah sepantasnyalah konflik ini terjadi. Hehehehehe.... lah anda sendiri tidak becus menjadi kepala rumah tangga ! Terus bagaimana dong pak ? Wah.... gak ngerti aku ! Mungkin ada webstie lainnya yang lebih pinter dari saya, karena saya menulis tips – tips ini dengan asumsi bahwa anda adalah seorang suami yang baik, benar, dan dihargai oleh istri dan ibu anda. Kalau terpaksa harus memberi saran, maka ubahlah diri anda terlebih dulu sampai memiliki wibawa dan banyaklah berdoa karena hanya Tuhan saja yang bisa menolong anda ! Wakakakak.....
Cara terbaik untuk menyelesaikan konflik adalah dengan melaksanakan prinsip menang – menang (win – win solution). Artinya, baik istri anda maupun mama anda merasa menang, mendapatkan haknya, atau puas dengan keputusannya. Ingat baik – baik ! Selama ada yang merasa kalah, maka konflik tersebut belum selesai. Karena itu usahakan supaya semuanya menang ! Bagaimanapun caranya dan berapapun harganya ! Sebab yang mencari caranya dan yang membayar harganya adalah anda !
Faktor utama terjadinya konflik adalah persepsi ! Selama istri anda memiliki pemikiran negatif mengenai mama anda maka apapun yang dia katakan atau anda katakan tidak akan pernah sampai ke maksud sebenarnya ! Dan kabar buruknya, wanita adalah makhluk yang memiliki persepsi kuat. Dan kabar super duper buruknya adalah ibu anda seorang wanita juga ! Pertanyaannya adalah bisakah persepsi itu dirubah ? Bagaimana caranya ? Dan berapa lama ? ?
Ada baiknya anda membaca tulisan saya mengenai Persepsi, sebuah pilihan berpikir positif atau negatif. Persepsi dapat dirubah, bukan oleh kita tetapi oleh dirinya sendiri. Kita tidak bisa memaksakan sudut pandang kita ke orang lain, tetapi kita bisa mempengaruhi orang lain melalui sudut pandang kita ! Tahan nafas.....hembuskan...dan pelajari dulu kalimat diatas !
Berapa lama waktu yang dibutuhkan supaya persepsi seseorang dapat berubah ? Tergantung, dan yang pasti jawabannya adalah lama sekali ! Karena itu bersabarlah dan banyak berdoa sebab permasalahan menantu dan mertua ini cukup pelik, rumit, runyam, dan berlarut-larut. Apalagi jika sudah lama terjadinya. Gak ada cara instan ! Percayalah !
Kabar baiknya, konflik menantu dan mertua ini sebenarnya mudah diatasi pada tahap awalnya. Ingatlah bahwa cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mencegahnya muncul ke permukaan ! 
“Tidak ada yang jelek dalam sebuah pernikahan. Jika anda memiliki istri yang baik, maka anda akan menjadi orang yang berbahagia. Jika anda memiliki istri yang tidak baik, maka anda akan menjadi seorang filsafat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar