SUPER WOMAN
Sekarang adalah zaman informasi dan teknologi dimana segala
sesuatunya berubah menjadi sangat mudah dan sangat cepat. Penggunaan
komputer mengurangi pekerjaan rutinitas dan teknologi modern mengganti
penggunaan tenaga manusia dengan tenaga mesin. Namun....urusan rumah
tangga masih tetap dikerjakan oleh seorang wanita, mulai dari
masak-memasak, bersih-bersih, mendidik anak, dan pijat memijat. Mungkin
pekerjaan itu diurus oleh seorang suster atau pembantu rumah tangga,
namun mereka tetaplah seorang wanita.
Mereka Super Woman, namun bukan ini maksud saya....
TIDAK SEMUANYA INSTAN
Jika saya simpulkan menjadi satu kata, hasil dari kemajuan
teknologi itu adalah “kemudahan”. Mengirim surat ke negara lain hanya
membutuhkan sebuah komputer dan sambungan internet, berbicara dengan
orang lain yang berada di belahan bumi lain hanya membutuhkan sebuah
ponsel yang besarnya tidak lebih dari botol air mineral, atau membeli
sebuah buku melalui toko online yang pembayarannya juga dengan sistem
online juga. Sesuatu yang dulunya memerlukan waktu berhari – hari bisa
dikerjakan dalam waktu berdetik-detik, rapat yang dulunya menuntuk
kehadiran beberapa orang di suatu tempat, sekarang ini dapat dilakukan
di dunia maya dimana pesertanya berada di beberapa tempat yang berbeda.
Mengirim suatu barang ke tempat lain cukup menggunakan telepon dan
beberapa saat kemudian seorang kurir mengambil barang tersebut untuk
kemudian tiba di tujuan dalam hitungan jam atau hari tergantung jauh
dekat lokasinya. Kita yang berada di kota besar begitu dimanja dengan
kemudahan – kemudahan ini, namun seringkali kita tidak menyadarinya.
Sebaliknya, kita menjadi jengkel atau frustasi ketika PLN mati
atau PAM berhenti mengalir di rumah kita. Istri saya paling sering
ngomong, “Kita wes bayar tapi listrik mati, air mati, gitu gak diganti
rugi !” ketika kejadian tersebut menimpa rumah kami. Lalu, mulailah
saya menimba air dari tandon dan menuangkan ke bak kamar mandi kita,
mulai menghabiskan makan dan minuman yang ada di kulkas, membuka
jendela kamar supaya menjadi lebih dingin, dan mengganti lilin tiap 4
jam sekali. Jangan diteruskan deh....bakalan banyak daftarnya...padahal
cuman lampu mati, tapi kerepotan yang kami berdua dapatkan cukup
banyak. Untungnya kita masih hidup di kota yang banyak mal, sehingga
bisa “ngisis” sampe lampu kembali menyala dan air mulai mengalir.
Dunia yang kita tempati saat ini memang memberikan banyak
kemudahan dan juga kesenangan. Tanpa kita sadar, kita menjadi
tergantung dengan fasilitas tersebut. Ketika kemudahan – kemudahan
tersebut hilang untuk beberapa waktu, kita menjadi impoten alias tidak
bisa berbuat apa-apa. Bagi saya, masalahnya cukup jelas, kita
dibesarkan dengan banyak fasilitas. Kita tidak pernah diajari atau
dilatih hidup tanpanya. Ketika segala sesuatu yang instan berubah tidak
instan lagi, siap-kah kita menghadapinya ?
WANITA SERBA BISA
Wanita diciptakan Tuhan sebagai seorang penolong bagi
laki-laki. Apakah ini berarti bahwa seorang laki-laki diciptakan
sebagai seorang bos ? Dan sebaliknya, si wanita ditakdirkan untuk
menjadi pembantu ? Secara harafiah mungkin betul, namun ijinkanlah saya
untuk mengajak anda melihatnya dari sisi iman saya.
Pada mulanya, Pencipta alam semesta ini menciptakan seorang
manusia yang berjenis kelamin laki-laki untuk menguasai dan mengelolah
dunia ciptaanNya. Saat itu, Tuhan semesta alam melihat segala
sesuatunya sempurna. Ada yang menjadi atasan, dan juga ada yang menjadi
bawahan, ada yang mengelolah dan juga ada yang dikelolah. Binatang –
binatang diciptakan berpasangan kecuali manusia itu sendiri. “Rasanya
ada yang kurang dari manusia itu, ” pikir sang Pencipta. Maka Ia
menciptakan pasangan manusia laki-laki itu dari tulang rusuknya. (Jadi
muncul pertanyaan dalam pikiran saya, apakah binatang perempuan juga
diciptakan dari tulang rusuk binatang laki-laki ? Silahkan ikuti link
berikut ini). Tujuan penciptaan perempuan itu adalah menjadi seorang
penolong bagi laki-laki dan harus sepadan, sederajat atau se-level gitu
loh.
Berbicara mengenai tolong menolong, maka kita mesti mengerti
arti kata tolong, penolong, menolong, dan lontong. Menurut kamus besar
bahasa Indonesia, tolong adalah ….
Sampai di sini, pembicaraan kita akan berlangsung lebih
relatif, lebih menurut pendapat kita masing – masing. Anda boleh
mempunyai pandangan yang sama dengan saya ataupun berbeda dari saya.
Semuanya benar dan semuanya baik, tidak ada yang salah ataupun lebih
benar. Saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman saya, semoga
anda mau untuk menikmat racun nikmat dari saya....he..he...he...
WANITA LUAR BIASA
Mama saya merupakan anak ke-empat dari lima bersaudari. Kalau
orang Jawa bilang, “Pendawi limo” artinya lima wanita bersaudari. Masa
kecil mama saya termasuk tidak menyenangkan, ditinggal mati oleh
papanya semaktu masih berumur belasan tahun. Sering berpindah – pindah
rumah karena tidak bisa bayar kontrakan. Makan buah hanya ketika sakit
saja, makan enak apapun selalu dibagi berlima. Yang lebih memperparah,
Mamanya mama saya (emak) itu baterainya kuat, Kalau ngomel bisa
berminggu-minggu...
Bersama wanita - wanita istimewa dalam hidupku
Setelah menikah dengan papa saya, langsung merantau ke luar
pulau untuk mencari sesuap nasi dan masa depan. Mama sering
menceritakan pengalamannya waktu di Ambon. Naik kapal kecil yang
diombang – ambingkan ombak sampe muntah – muntah, makan daging sapi
yang ternyata adalah daging anjing, bertamu ke rumah orang pada waktu
jam makan malam (supaya diajak makan sekalian...he...he...he...emang
papa saya otaknya ciaaamiiik....) buang air besar di kali, mandi di
kali juga, dan berjalan ke sana kemari.
Pulang merantau, mama dan papa saya mendirikan pabrik pertamanya, pabrik kompor.
Karena kurang modal, maka ongkos tukang batu di-irit. Sebagai
gantinya, mama saya ikut angkat – angkat batubata, pasir, semen,
genteng, dan lainnya. Saya kurang mengerti mengenai sejarah berdirinya
pabrik ini karena masih belum lahir. Yang masih ada dalam ingat saya
saat ini, pabrik ini cukup menguntungkan karena saya punya truk, mobil
mercy dan bathtub ! Kemudian, seiring dengan bertambahnya usia saya,
pabrik kompornya diganti dengan pabrik trafo, pabrik roda kursi sofa,
dan terakhir pabrik ring.
Pernikahan kedua orangtua saya tidak berjalan mulus. Kalau
tidak salah, waktu saya menginjak kelas 6 SD, mama dan papa saya
bercerai. Sebabnya adalah WIL. Saya hidup dengan mama saya, sedangkan
kakak saya hidup bersama papa saya beserta dengan WIL-nya. Untungnya,
papa saya termasuk orang tua yang bertanggungjawab. Biaya sekolah saya
masih ditanggungnya sampai saya lulus kuliah. Untuk kebutuhan hidup
sehari – hari, mama saya harus bekerja. Mulai dari membuat hiasan kue,
bikin kue keju (yang masih tetep tersohor hingga saat ini), jadi supir
antar-jemput, dan segala yang menghasilkan uang. Untuk urusan bersih –
bersih rumah, saya dan mama saya berbagi tugas. Mama menyapu, saya
mengepel, mama memasak saya yang makan (he...he...he...)
Tiga tahun kemdudian, kakak laki-laki saya memutuskan untuk
tinggal bersama kami. Entah karena frustasi atau efek broken-home,
kakak saya menjadi seorang anak yang liar. Suka berantem, bolos
sekolah, mabok-mabokan, ngepil-ngepilan, nyabu-nyabuan, balap-balapan,
WIL-WILan, dan semua yang berbau kesenangan dunia. Klop sudah beban
hidup mama saya. Dikhianati orang yang dicintainya, anak yang nakal,
hidup pas-pasan, dan ditipu orang. Dan saat itu pula, mama mengangkat
seorang anak perempuan dari familinya.
Saat ini, di usia saya yang menginjak angka tiga, mama saya
lebih menikmati hidupnya. Saya sudah berkeluarga dan dalam proses
memproduksi wapan kecil. Kakak laki-laki saya juga sudah berkeluarga
dan berhenti dari kegiatan – kegiatan yang tidak bermanfaat tadi.
Sedangkan kakak (angkat) perempuan saya tinggal bersama suaminya dan
dikarunia tiga orang jagoan yang ganteng – ganteng. Akhir yang bahagia
bagi mama saya, begitu juga buat saya.
WANITA SUPER
Menjadi seorang laki-laki atau seorang perempuan bukanlah
pilihan kita, tetapi kehendak TUHAN. Jika saat ini anda ditakdirkan
menjadi seorang perempuan, bersyukurlah, karena itu adalah panggilan
dari Yang Kuasa. Saya bersyukur karena mempunyai figur seorang wanita
yang luar biasa, yang lebih hebat dari seorang laki-laki. Memasak,
bekerja, membesarkan anak, mendidik anak, memperbaiki yang rusak,
mengemudi motor atau mobil, menjadi kuli bangunan, dan melakukan semua
yang diperlukan tanpa mengharapkan balas jasa.
Mempunyai istri seperti itu adalah dambaan dan harapan saya,
mungkin juga harapan laki-laki di dunia ini. Seorang wanita yang
mandiri, dewasa, cerdas, dan kuat, apalagi cakep plus
sexy....waaaah......indahnya hidup
ini....senangnya...ha...ha...ha...ha...
Ayo...yang merasa wanita, jadilah seorang penolong bagi
laki-laki. Bangunlah dari tidurmu, dan jadilah wanita istimewa, wanita
dambaan semua pria. Kalo perlu...saya tak kawin lagi....(busyeeet
deh....guyon kok.....moga-moga istriku gak liat ! Moga – moga gak
liat....(><)'...)